Divisi Teknik HME 2013 2014

Foto diambil pada waktu Makrab STO HME

Sarang Hae

Sarang Hae Oppa

This is how FKBSE ended

FKBSE 2012 in Banyu Biru Village

This is my new classmates in college

Teman-teman baru dari berbagai daerah di Jawa Tengah , hohoho

Six Angels in Waterfalls

6 Angels in "7 Angels Waterfalls" , where is the other angel ?

New Family in Tebet

Coop Batch 12

01 April, 2010

SETTING DNS SERVER DEBIAN

DNS SERVER PADA DEBIAN WOODY 3.0




Artikel ini akan membahas tentang cara Konfigurasi DNS server pada Linux Debian..
Hal yang harus kita ketahui untuk membuat DNS server file yang harus di konfigurasi pada linux yaitu bernama : named.conf. Edit file ini untuk mengkonfigurasi DNS Server.. Dengan IP server 192.168.8.254
cara seperti berikut :

1. Pertama-tama kita install dulu bind. dengan mengetikkan perintah apt-get install bind9,jika sistem tidak melakukan installasi berati bind sudah terinstall di linux anda.

2.Jika belum terinstall maka sistem akan meminta anda memasukkan CD sesuai dengan yang diminta sistem (biasanya update 'CD 2' 'CD 1' berarti CD 8

3.Nah setelah selesai instalasi,, sekarang kita konfigurasi file named.conf dengan mengetikkan perintah nano /etc/bind/named.conf

4.Pada akhir script file named.conf ,kita tambahkan zona baru.


zone "debian.com" {
type master;
file "/etc/bind/kelompok8.zone";
};

**ket file diatas dapat anda rubah misalnya debian.com menjadi zone "pangkalpinang.go.id" {
Lalu pada kelompok8.zone bisa anda rubah seperti nama hostname anda. misal kelompok8.zone karena dulu saya kelompok 8.hehe

Lalu lagi dibawahnya kita tambahkan zone sebagai berikut :

zone "8.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/kelompok8.rev"
};

**ket : disini saya menggunakan ip address 192.168.8.254 . jadi pada baris zone saya isikan "8.168.192.in-addr.arpa" { ,jika anda misalnya menggunakan IP address 172.16.0.1 maka pada baris zone ketikkan zone "0.16.172.in-addr.arpa" { . setelah selesai simpan filenya dan keluar.

5. Setelah itu kita buat file untuk forwardnya, disibni file nya sayaletakkan di directory /etc/bind dengan nama file kelompok8.zone

6. Ketikkan perintah nano /etc/bind/kelompok8.zone
Lalu ketikkan
$TTL 1D
@ IN SOA kelompok8.com. root.kelompok8.com. (
2626; serial
15M; refresh
3H; retry
1W; expire
1D; minimum
)
@ IN SOA kelompok8.com
@ IN MX 10 mail.kelompok8.com
IN A 192.168.8.254
www.IN A 192.168.8.254
mail IN A 192.168.8.254
ftp IN A 192.168.8.254
simpan file tersebut dan keluar

7. Sekarang kita buat file untuk reverse-nya, ketikkan perintah nano /etc/bind/kelompok8.rev lalu ketikkan :
$STTL 1D
@ IN SOA kelompok8.com. root.kelompok8.com. (
252629; serial
10M; refresh
3H; retry
1W; expire
1D; minimum
)
@ IN NS 192.168.8.254
254 IN PTR debian.com
**ket : baris 254 IN PTR debian.com. tidak sama jika anda menggunakan IP yang lain.

8. Simpan file tersebut lalu keluar

9. Sekarang kita ubah resolv.conf

10.Ketikkan nano /etc/resolv.conf
pada file ini ketikkan
search debian.com
nameserver 192.168.8.254

11.Simpan file tersebut lalu keluar

12.Restart komputer anda dengan menggunakan perintah reboot

13.Setelah itu login kembali sebagai root

14.Lalu test DNS server yang telah kita buat dengan perintah ping debian.com

15.jika ada tulisan reply maka dns server sudah berhasil kita buat, jika keluar tulisan unknown host maka setting dns di atas salah dan ulangi lagi kembali. atau untuk mengeceknya anda bisa menggunakan perintah nslookup

Hufth. . . .capeg juga ngetik cepet-cepet. maem cek ah. . ini sumber dari Mas Supri yang mengajar instalasi Debian Woody dikelasku. :D

DISTRO LINUX


Pengertian Distro Linux
Distro Linux merupakan singkatan dari distribusi Linux, yaitu sebuah sebutan untuk sistem operasi komputer yang mirip Unix. Dimana kernel yang digunakan adalah kernel Linux, bukan kernel Unix. Istilah Linux sendiri digunakan untuk menyatakan bahwa sistem operasi ini di-ilhami dari sistem operasi Unix yang telah lebih dulu populer. Linux merupakan singkatan dari Like Unix.

Pada saat ini, telah banyak beredar distro-distro Linux di pasaran. Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas digunakan dan dikembangkan (open source), dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain. Banyaknya distro Linux yang beredar di pasaran saat ini banyak disebabkan oleh sifat sistem operasi Linux yang kebanyakan bersifat perangkat lunak bebas untuk digunakan dan dikembangkan (open source).



Sejarah Linux
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).

Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial (misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat. Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.

Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux dikenal sebagai Scilab.

Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya: RedHat dan distro turunannya, Debian, Slackware, SuSE, WinLinux dan sebagainya

Macam-Macam Distro Linux
Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa diantaranya bertahan dan berkembang menjadi besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan. Secara garis besar distro-distro linux yang beredar dibedakan dalam 3 (tiga) kelompok cara pemaketannya.

Pemaketan sistem operasi Linux dapat berupa paket Debian (.deb), Red Hat Package Manager (.rpm) dan paket Tar gz (.tgz). Beberapa contoh distro yang beredar di pasaran saat diantaranya adalah;

1. Debian GNU/Linux (http://www.debian.org/).
Debian GNU/Linux adalah distro non-komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat diakses melalui utilitas/program apt-get.

Apt-get sendiri merupakan sebuah utilitas baris perintah yang dapat digunakan secara dinamis, untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository, yang terdapat pada jaringan archive Debian yang luas (via Internet). Milis dan forum Debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dll. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka. Beberapa proyek dan turunan Debian GNU/Linux :

• De2, http://de2.vlsm.org/
• Knoppix, http://www.knoppix.org/
• Debian JP, http://www.debian.linux.or.jp/
• Libranet dan lain-lain

2. Red Hat Linux (http://www.redhat.com/)
RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan Red Hat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas. RedHat merupakan distributor Linux yang cukup terkenal diwilayah Asia dan Amerika.
Kebanyakan RedHat digunakan sebagai server, karena sudah terbukti kestabilannya dan banyak utilits pendukungnya. RedHat juga telah menjadi patokan atau standart pemaketan untuk beberapa distro Linux, sehingga RPM yang digunakan oleh RedHat menjadi sangat populer di beberapa kalangan pengguna Linux. RPM (RedHat Package Manager) digunakan untuk menginstal paket-paket yang belum sempat terinstall pada mode instalasi standar. Versi terbaru dari RedHat Linux adalah versi 9.0

3. Slackware (http://www.slackware.com/).
Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di- custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Sebagian besar aktivitas konfigurasi di Slackware dilakukan secara manual (tidak ada tool seperti Yast pada S.U.S.E ataupun Linuxconf pada RedHat). slackware merupakan distributor pertama yang mengenalkan Linux. Distributor ini merupakan distributor yang paling tua dan masih "tradisional". Karena segala sesuatunya harus menggunakan teks dan lebih dekat dengan sistem UNIX. Tahap instalasinya juga masih menggunakan mode teks, sehingga kita harus dituntut benar-benar mengetahui hardware yang ada di dalam komputer kita. Saat ini versi terbaru dari Slackware Linux adalah versi 12.0

4. S.u.S.E. (http://www.suse.com/)
S.u.S.E. adalah distro yang populer di Jerman dan Eropa, terkenal akan dukungan driver VGA-nya dan YasT. S.u.S.E tersedia secara komersial dan untuk versi GPL-nya dapat diinstal melalui ftp di situs S.u.S.E. Instalasi berbasis menu grafis dari CD-ROM, disket boot modular, 400-halaman buku referensi, dukungan teknis, dukungan driver-driver terutama VGA dan tool administrasi sistem S.u.S.E., YaST, membuat beberapa pengguna memilih distro ini.S.u.S.E. juga terlibat dalam pembuatan X server (video driver) untuk proyek XFree86 sehingga X server distro ini mendukung kartu grafis baru. S.U.S.E. menggunakan dua sistem pemaketan yaitu RPM (versi lama) dan SPM, S.U.S.E. Package Manager (versi baru).
S.u.S.E merupakan distributor Linux dari Jerman dan lebih terkenal di kawasan Eropa. SuSE merupakan distributor pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dalam instalasinya. Distributor ini dikenal dengan kemudahan dalam konfigurasi, dengan menggunakan YaST (Yet another Setup Tools). Dan juga paket program yang disediakan oleh distributor ini sangat banyak, namun juga memerlukan hardware yang cukup tinggi. Saat ini versi terbaru dari distributor ini adalah versi 12.1 yang dikemas dalam media DVD.
5. Mandrake
Mandrake merupakan turunan dari RedHat Linux. Distributor ini merupakan distributor yang cukup dikenal di Indonesia karena kemudahan dalam instalasinya dan pengoperasiannya. Oleh sebab itu jika digunakan dalam jaringan disarankan untuk menggunakan distributor ini sebagai workstationnya dan RedHat sebagai servernya. Walaupun demikian bukan berarti Mandrake tidak powerful untuk server, tapi karena cukup familiar dengan pengguna yang awam. Saat ini versi terbaru dari Mandrake adalah versi 7.2
6. Turbo Linux (http://www.turbolinux.com/)
TurboLinux menargetkan pada produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk dekstopnya, TurboLinux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).
Salah satu produknya TurboCluster Server ditargetkan untuk pembuatan server cluster yang berskala luas dan dapat digunakan 25 cluster node atau lebih. TurboCluster server ini pernah memenangkan poling Best Web Solution dari editor Linux Journal.enFuzion, satu lagi produk yang berbasis pada konsep sederhana dan powerful yang dinamakan ' parametric execution'. enFuzion akan merubah jaringan komputer perusahaan menjadi super computer dengan kecepatan tinggi dan ' fault tolerant'. Pengguna produk dan layanan TurboLinux terbanyak adalah perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia.

7. Trustix Linux Merdeka
Trustix Linux Merdeka merupakan hasil karya dari programmer Indonesia. Distributor ini ibuat untuk memenuhi keinginan dari masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat TI ada khususnya untuk menggunakan Linux yang berbahasa Indonesia dalam pengoperasiannya. Distributor ini baru dirilis pada tahun 2000 yang lalu sehingga masih belum banyak beredar. Trustix. Linux Merdeka merupakan proyek dari Trustix Linux yang berkantor pusat di Amerika.

8 WinLinux
WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows. Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul kelak dikemudian hari.