Divisi Teknik HME 2013 2014

Foto diambil pada waktu Makrab STO HME

Sarang Hae

Sarang Hae Oppa

This is how FKBSE ended

FKBSE 2012 in Banyu Biru Village

This is my new classmates in college

Teman-teman baru dari berbagai daerah di Jawa Tengah , hohoho

Six Angels in Waterfalls

6 Angels in "7 Angels Waterfalls" , where is the other angel ?

New Family in Tebet

Coop Batch 12

22 June, 2013

Company Standard Protokol (2)

Netware Protocol 
NCP (NetWare Core Protocol) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan dalam beberapa produk dari Novell, Inc Hal ini biasanya berhubungan dengan sistem operasi NetWare, tetapi bagian dalamnya telah diimplementasikan pada platform lain seperti Linux, Windows NT dan berbagai rasa dari Unix. Hal ini digunakan untuk mengakses file, cetak, direktori, sinkronisasi jam, pesan, perintah eksekusi remote dan fungsi jaringan layanan lainnya. Novell eDirectory menggunakan NCP untuk perubahan data sinkronisasi antara server di pohon layanan direktori.


NetBIOS
NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan.

Versi NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node saja. Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node dalam sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol TCP/IP (NetBIOS over TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC 1002, dan RFC 1088.


Windows NT Protocol  
Windows NT sebenarnya dibangun dari puing-puing sisa pengembangan dari sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0, di mana dalam pengembangan sistem operasi tersebut Microsoft dan IBM melakukan pengembangan secara bersama-sama. Beberapa saat sebelum sistem operasi tersebut rampung, Microsoft dan IBM mengakhiri hubungan mereka, dan akhirnya proyek IBM OS/2 pun terbengkalai. Hal ini diakibatkan oleh kesuksesan sistem operasi grafis yang berjalan di atas MS-DOS, Microsoft Windows versi 3.0, yang terjual lebih dari sejuta salinan dalam waktu kurang dari sebulan. Sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0 ini memiliki nama kode NTOS/2. Dan akhirnya, Microsoft mengembangkan Windows NT sendirian, tanpa dibantu oleh IBM.

Selanjutnya, Microsoft merekrut beberapa orang pengembang sistem operasi dari Digital Equipment Corporation (DEC), yang keluar dari perusahaan lama akibat kurang puas karena proyek yang sedang dikerjakannya dihentikan secara paksa. Tim pengembang tersebut dikepalai oleh David Neil Cutler, Sr, yang juga terkenal dengan sistem operasi VMS dan RSX/11M dari DEC. Akhirnya, proyek NTOS/2 pun diubah namanya menjadi WNT.

Selama tiga tahun pengembangan, Windows NT pun akhirnya menjadi sistem operasi yang benar-benar baru. Bebas dari kode 16-bit milik MS-DOS, mendukung operasi 32-bit, dan semua fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor 32-bit, seperti dapat mengalamati memori hingga 4 Gigabyte, dan mode terproteksi. Selain itu, Windows NT didesain agar kompatibel dengan sistem operasi terdahulu, seperti MS-DOS (yang dijalankan dengan menggunakan teknik emulasi), IBM OS/2, dan sistem operasi berbasis POSIX (yang telah diubah kodenya untuk Windows 32-bit).
Server Windows NT mendukung protocol berikut ini :

1.  Microsoft Nwlink
Versi dari protokol IPX/SPX Novell, yang telah dibahas dalam bagian terdahulu dari bab ini, yang disertakan demi tercapainya kompatibilitas antara Qwindows NT dan NetWare.
2.  NetBEUI
Perluasan dari protokol NetBIOS. Protokol ini menggunakan NetBIOS sebagai antarmuka ke jaringan, tetapi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkannya bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3.  Data Link Control
Protokol yang terbatas yang dirancang untuk hubungan ke komputer IBM Mainframe atau untuk piranti perangkat keras yang terhubung langsung ke kabel jaringan, dan bukan ke workstation atau server.



APPLETALK
Apple Talk merupakan protokol yang dikembangkan oleh perusahaan Apple Computer, Inc. dan digunakan khusus untuk mesin-mesin komputer Apple / Macintosh dengan kecepatan transmisi sekitar 230 kbps. Appletalk mengizinkan para penggunanya untuk saling berbagi berkas dan printer agar dapat diakses oleh pengguna lainnya. AppleTalk merupakan teknologi yang sudah dianggap usang yang kini telah digantikan oleh Apple Open Transport, yang juga mendukung AppleTalk itu sendiri, protokol TCP/IP dan beberapa protokol jaringan lainnya.
AppleTalk hanya mendukung hingga 254 node untuk tiap jaringan fisiknya. AppleTalk dapat berjalan di atas protokol LocalTalk, sebuah antarmuka serial RS-499/RS-422 yang terdapat di dalam komputer Apple Macintosh. Pada versi AppleTalk Phase II yang lebih baru, protokol yang didukung pun semakin luas, yakni EtherTalk (untuk konektivitas dengan Ethernet), TokenTalk (untuk konektivitas dengan Token Ring), dan FDDITalk (untuk konektivitas dengan FDDI). TokenTalk adalah AppleTalk diatas landasan Token Ring pada lapis fisik dan datalink. Varian ini memerlukan adapter card khusus yang dapat dijumpai pada mesin Macintosh yang lebih berdaya guna
Alamat mesin di dalam jaringan berbasis AppleTalk secara acak akan diberikan ketika mesin tersebut dikoneksikan ke jaringan tersebut, dan mesin tersebut akan membuat sebuah paket yang dikirimkan secara broadcast untuk menjamin bahwa tidak ada mesin lainnya yang menggunakan alamat tersebut. Pengalamatan dinamis ini disebut dengan AppleTalk Address Resolution Protocol (AARP).
Internetwork AppleTalk secara logis dibagi ke dalam beberapa zona di mana fungsi utamanya adalah untuk membuat sumber daya jaringan lebih mudah untuk diakses oleh pengguna. Sebuah zona AppleTalk adalah sebuah representasi logis dari beberapa node jaringan AppleTalk yang dapat terdiri atas beberapa jaringan fisik. Pemetaan antara zona dan alamat jaringan akan dilakukan oleh protokol Zone Information Protocol (ZIP), yang kemudian membuat Zone Information Table (ZIT) yang nantinya disimpan di dalam router AppleTalk.

Untuk Company Standard Protokol Sebelumnya Bisa Dibaca Disini




Company Standard Protokol (1)

Company standard adalah protokol yang dibuat dan dipatenkan oleh suatu perusahahaan untuk menerapkan sebuah system komunikasi data untuk perusahaan sendiri ataupun untuk kepentingan public. Berikut ini adalah protokol-protokol yang dibuat oleh perusahaan tertentu.

IPX (Internetwork Packet Exchange)
IPX (Internetwork Packet Exchange) adalah protokol jaringan komputer yang digunakan oleh sistem operasi Novell NetWare pada akhir dekade 1980an hingga pertengahan dekade 1990an. IPX adalah protokol komunikasi tanpa koneksi (connectionless), seperti halnya Internet Protocol dan User Datagram Protocol pada kumpulan protokol TCP/IP. Selain membutuhkan protokol IPX, Novell Netware juga membutuhkan protokol tingkat tinggi bernama Sequenced Packet Exchange (SPX) dan Network Control Protocol (NCP). Protokol ini diturunkan oleh Novell dari protokol IDP yang terdapat di dalam Xerox Network Services.
IPX digunakan untuk melakukan pemetaan paket-paket data dari satu titik di dalam jaringan ke titik lainnya melalui sebuah internetwork. IPX beroperasi di lapisan jaringan (lapisan ketiga pada model OSI), dan dapat digunakan di dalam teknologi Ethernet, Token Ring, dan protokol lapisan data-link lainnya. IPX memang dahulu pernah digunakan pada Local Area Network (LAN) berbasis Novell NetWare sebelum akhirnya Novell menggantinya dengan TCP/IP saat merilis NetWare 5.x. Sebelum diganti dengan TCP/IP, protokol ini merupakan protokol yang sangat populer.
Pada awalnya, penggunaan IPX sangatlah banyak, sebelum munculnya Internet booming pertengahan dekade 1990an. Pada saat itu, komputer dan jaringan komputer dapat menjalankan beberapa protokol jaringan, sehingga hampir semua jaringan berbasis IPX juga menjalankan TCP/IP untuk mengizinkan konektivitas Internet. Sebelum versi NetWare 5.x IPX merupakan protokol yang wajib, akan tetapi, pada versi 5.x atau yang lebih baru, Novell mengizinkan penggunanya untuk menjalankan NetWare tanpa IPX.


Xerox
Versi awal Xerox Ethernet dikeluarkan pada tahun 1975 dan di desain untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per detik melalui kabel sepanjang satu kilometer. Desain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang banyak digunakan pada jaringan komputer saat ini. Selain itu, terdapat standar Ethernet dengan kecepatan 100Mbps yang dikenal sebagai Fast Ethernet.
Asal Ethernet bermula dari sebuah pengembangan WAN di University of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal dengan naman “ALOHA”. Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer.


XNS
XNS (Xerox Network Services) adalah protokol diumumkan oleh Xerox, yang menyediakan routing dan pengiriman paket, serta fungsi tingkat tinggi seperti aliran yang handal, dan panggilan prosedur remote. Pada satu titik itu adalah daerah kanonik protokol jaringan lokal, disalin ke beberapa derajat oleh hampir semua sistem jaringan yang digunakan pada 1980-an dan 90-an (meskipun berdampak kecil pada TCP / IP).
Selama tahun 1980-an XNS ini digunakan oleh 3Com dan sejumlah sistem komersial lain yang menjadi lebih umum daripada XNS sendiri, termasuk Ungermann-Bass Net, Novell NetWare, dan Banyan VINES. XNS dikembangkan di Xerox PARC pada awal tahun 1980, Karena paket suite PARC Universal (PUP) yang dilakukan di sana pada akhir tahun 1970 lebih berat diaplikasikan. Sehingga untuk menciptakan versi yang lebih ringan, suite PUP dimodifikasi. XNS ini dimaksudkan untuk menjadi keturunan komersial penelitian / pengembangan berorientasi PUP.


SNA
Sistem Jaringan Arsitektur (SNA) adalah jaringan milik IBM arsitektur diciptakan pada tahun 1974. SNA adalah protokol stack lengkap untuk interkoneksi komputer dan sumber daya mereka. SNA menggambarkan protokol dan, dalam dirinya sendiri, tidak benar-benar program. Pelaksanaan SNA mengambil bentuk berbagai paket komunikasi, telekomunikasi terutama metode akses virtual (VTAM) yang merupakan paket mainframe untuk SNA komunikasi.

SNA masih digunakan secara luas di bank dan jaringan transaksi keuangan, serta di banyak instansi pemerintah. Sementara IBM masih memberikan dukungan untuk SNA, salah satu bagian utama dari perangkat keras, komunikasi kontroler 3745/3746 telah ditarik dari pemasaran oleh IBM Corporation. Namun, ada diperkirakan 20.000 kontroler ini diinstal dan IBM terus memberikan layanan pemeliharaan perangkat keras dan fitur kode mikro untuk mendukung pengguna. Sebuah pasar yang kuat dari perusahaan kecil terus menyediakan 3745/3746, fitur, suku cadang dan layanan. VTAM juga didukung oleh IBM, seperti IBM Network Control Program (NCP) yang diperlukan oleh kontroler 3745/3746.

Kelanjutannya bisa baca disini

Common Channel Signaling System No. 7 (SS7)

Definisi CCS
Kebutuhan akan jaringan telekomunikasi yang aman dan bersifat circuit switch network masih sangat diperlukan, untuk menjamin reliabilitas paket suara dan data yang dikirimkan sehingga dapat mengurangi paket loss yang terjadi. Solusi yang ditwarkan salah satunya adalah dengan menggunakan protokol stack CCS atau Common Channel Signalling (CCS). CCS mentransmisikan sinyal kendali pada kanal signaling khusus yang digunakan bersama oleh beberapa kanal suara atau data. Terdapat dua mode operasi yang digunakan dalam CCS, yaitu Associated (Quasi-Associated) mode dan Disassociated Mode. CCS yang banyak digunakan adalah Signaling System No. 7 (SS7).

Signaling System Number 7 (SS7)
Sistem Signaling SS7 atau Nomor 7 adalah hanya seperangkat protokol lain yang menggambarkan sarana komunikasi antara switch telepon dalam jaringan telepon umum. SS7 telah diciptakan dan dikendalikan oleh berbagai badan di seluruh dunia, yang mengakibatkan beberapa variasi lokal spesifik, tapi organisasi utama dengan tanggung jawab administrasi SS7 adalah International Telecommunication Unito atau ITU-T.
Signaling Sytem Number  (SS # 7 atau C7) merupakan protokol yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan telepon untuk sinyal antar sesama rekan. Teknologi SS7 tidak hanya digunakan pada jaringan PSTN yang sudah lama berlangsung, sekarang pun pihak operator telekomunikasi khususnya operator selular masih menganggap teknologi ini masih layak digunakan untuk core network, karena sistemnya yang bersifat point-to-point, sehingga interferensi dari jaringan yang lain tidak mungkin dapat terjadi.

Karakteristik SS7
Karakteristik utama SS7 adalah :
  1. Telah teroptimasinya SS7 untuk jaringan telekomunikasi digital menggunakan kanal 64 kbps.
  2. Dirancang untuk dapat mengakomodasi fungsi call control, remote control, manajemen, dan pemeliharaan jaringan.
  3. Kehandalan dalam hal keterurutan data yang dikirim tanpa loss maupun duplikasi.
  4. Dapat diimplementasikan pada jaringan analog dengan kecepatan kurang dari 64 kbps.
  5. Dapat pula digunakan untuk link terestrial point-to-point dan satelit.

Arsitektur Jaringan SS7
Sistem SS7 selain digunakan pada jaringan PSTN yang bersifat circuit switch juga digunakan pada sistem core network selular. Seperti pada perangkat MSC, SMSC, HLR, dan sebagainya. Berikut adalah contoh yang digunakan dalam implementasi jaringan real pada MSC-SMSC.

Protokol VoIP


Pengertian VOIP
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang memungkinkan membuat panggilan telepon dengan menggunakan koneksi internet broadband, bukan telepon biasa. Pada dasarnya, individu sekarang dapat menggunakan koneksi internet broadband mereka untuk menempatkan panggilan telepon daripada menggunakan saluran telepon tradisional mereka.
VOIP selular mengkonversi input suara sinyal analog dan mengkonversikannya ke dalam data yang kemudian dapat dikirim melalui Internet menggunakan kecepatan tinggi koneksi broadband. Di ujung lain dari panggilan, data tersebut akan diubah kembali menjadi sinyal analog dan dikirimkan ke penerima seperti sinyal asli yang dikirimkan.
Dengan kata lain, orang tidak perlu berbicara melalui mikrofon komputer mereka untuk mendapatkan hasil maksimal dari layanan VoIP. Apa yang membuatnya begitu efektif adalah bahwa ternyata suara menjadi data digital yang dapat disimpan, diakses, disalin, dikombinasikan dengan data lainnya, dan didistribusikan ke perangkat lain yang terhubung ke Internet. VOIP memiliki beberapa fitur yang menyediakan mode teknis berbeda seperti Caller ID, Call Waiting, Call Transfer, Repeat Dialing dan Call Back. Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberikan sinyal pemanggil yang sibuk, mengirim panggilan langsung ke voicemail, dan meneruskan panggilan ke nomor tertentu. Terdapat perangkat lunak yang mendukung VOIP. Software ini dikembangkan khusus untuk menginstal layanan VOIP ke komputer pengguna.

Komponen VOIP
Untuk dapat melakukan komunikasi menggunakan VoIP dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Beberapa komponen yang harus ada dalam VoIP, yaitu :
•           Protocol
•           VoIP Server
•           Soft Switch
•           SoftPhone (Software)
•           VoIP Gateway

Protocol VoIP
Secara umum, terdapat dua teknologi yang digunakan untuk VoIP, yaitu H.323 dan SIP. H323 merupakan teknologi yang dikembangkan oleh ITU (International Telecommunication Union). SIP (Session Initiation Protocol) merupakan teknologi yang dikembangkan IETF (Internet Engineering Task Force).

VOIP Server
VoIP Server adalah bagian utama dalam jaringan VoIP. Perangkat ini memang tidak wajib ada di jaringan VoIP, tetapi sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan banyak titik komunikasi server. Perangkat ini dapat digunakan untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP server juga bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX (Private Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response (IVR), dan lain-lain.

Packet Switch
Telepon analog yang biasa digunakan di rumah menggunakan teknologi Circuit Switching. teknologi ini masih digunakan sebagai standar baku jaringan telepon di beberapa negara termasuk indonesia meskipun jauh dari efisien. Konsep dasar penggunaan Circuit Switching yaitu sebuah jalur komunikasi akan dibuka dan dipesan selama terjadi komunikasi. Jalur komunikasi yang pada akhirnya menjadi eklusif dimiliki oleh dua titik yang menggunakannya.
Konsep berbeda ditawarkan VoIP. Seluruh data yang lalu-lalang di Internet menggunakan konsep Packet Switching. Artinya jalur yang anda gunakan untuk berselancar di internet bukan eklusif milik sendiri. Packet Switching memungkinkan jalur data digunakan oleh banyak pengguna. Agar tidak salah alamat, paket data diberi identitas khusus sehingga perangkat pendukung seperti router dapat meneruskannya (switched) ke tujuan akhir. Packet Switch menjadi alasan utama mengapa komunikasi suara menggunakan Internet Protocol (IP) memiliki perbedaan biaya yang jauh lebih rendah.

SoftPhone
Selain berupa telepon utuh (hardware), perangkat telepon juga bisa berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini disebut SoftPhone. Softphone memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan dan lisensi. Saat ini banyak Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis. Bahkan ada yang menyediakan lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan VoIP-nya. Skype salah satu penyedia Softphone gratis, sekaligus layanan PC-to-PC call yang prima. SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype.
Jika ingin membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain. Softphone lain diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan softphone untuk VoIP yang berjalan melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite juga bisa digunakana untuk saling berkirim text dan video. IAX-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui protokol IAX. IAX merupakan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat Asterisk (IP PBX). Untuk protokol H323 dapat menggunakan MyPhone.

VoIP Gateway
Gateway digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda yaitu antara jaringan H.323 dan jaringan non H.323, sebagai contoh gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.233 dengan jaringan telepon, misalnya: PSTN. Dalam menghubungkan dua bentuk jaringan yang berbeda dilakukan dengan menterjemankan protokol-protokol untuk call setup dan release serta mengirimkan informasi antara jaringan yang terhubung dengan gateway. Namun demikian gateway tidak dibutuhkan untuk komunikasi antara dua terminal H.323.

Kelebihan dan Kekurangan VOIP
Kelebihan VoIP antara lain sebagai berikut :
1)        Penekanan utama dari VoIp adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh.
2)        Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
3)        Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil.
4)        Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon local yang sudah ada. Dengan adanya gateway untuk jaringan VoIP bisadisambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa.
5)        Variasi penggunaan peralatan yang ada, misalnya dari PC disambungkan ke telepon biasa, IP phone Handset

Kekurangan dari VoIP antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Kualitas suara tidak sejernih telepon biasa. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingjaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita lebar / broadband, maka kualitas suara akan jernih dan tidak putus -putus.
2.      Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP, kecuali jika menggunakan Broadband.
3.      Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai menurun.
4.      Berpotensi menyebabkan terhambat/stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Perlunya pengaturan bandwidth agar jaringan diperusahaan tidak menjadi penuh akibat pemakaian VoIP.
5.      Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kerancuan dalam sisitem penomoran.

SONET

Jaringan Optik Sinkron (Synchronous Optical NETwork) (SONET) adalah seperangkat standar yang mendefinisikan berbagai kecepatan dan format untuk jaringan-jaringan optic sebagaimana diatur dalam ANSI nomor T1.105, T1.106 dan T1.117 Hirarki Digiatal Sinkron (Synchronous Digital Hierachy) (SDH) adalah sebuah standar yang berpadanan dengan SONET yang didefinisikan oleh ITU-T dan digunakan secara umum di Eropa. Format frame yang digunkan oleh SONET diberi nama Modul Transpor Sinkron (Synchronous Transport Module) (STM). STM-1 adalah sinyal tingkat dasar yang memiliki laju data 155 Mbps dan ditansmisikan oleh sinyal pembawa OC-3. skema ini dikatakan bersifat hirarkis, karena sinyal-sinyal pada tigkatan yanglebih rendah dapat di-multiplexing-kan untuk membentuk sinyal-sinyal pada tingkatan yang lebih tinggi. Karena toplogi dasarnya yang berbentuk cincin, SONET menawarkan keunggulan lain berupa fitur redudansi yang mirip dengan FDDI. Dengan menerapkan arsitektur cincin perputaran dua arah, jarinfan SONET dapat segera “menyesuaikan dirinya” untuk mengatasi masalah teerputusnya jalur kabel atau gagalnya sebuah perangkat di dalam cincin. Keuntungan SONET sebagai berikut :
  • Dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
  • Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
  • Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
  • Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.
  • Memiliki fitur redudansi yang mirip dengan FDDI.

PPP (Point-To-Point)

Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662. PPP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan hubungan antara client dengan server secara Point to Point. Dengan menggunakan PPP, konfigurasi pada saat koneksi dilakukan secara otomatis berkat adanya LCP (Link Control Protocol ). PPP merupakan data link protokol yang digunakan untuk melakukan koneksi secara langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon selular, jalur radio yang special, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi pelanggannya yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet. Point to point protocol mempunyai 2 buah sub layer yaitu:

  • LCP (Link Control Protocol), digunakan membangun jalur point to point, menegosiasikan beberapa option-option
  • NCP (Network Control Protocol), untuk menentukan tipe layer 3 yang digunakan.

Untuk membangun komunikasi melalui link point-to point, PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan menguji data link. Setelah link ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan, diperlukan LCP yang berasal dari PPP dengan mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protocol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protocol jaringan yang dipilih telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protocol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer berakhir dengan tidak aktif atau adanya campur tangan pengguna) PPP dapat digunakan untuk komunikasi synchronous dan asynchronous dan dapat menegosiasikan fungsi-fungsi tambahan diantaranya :

  1. Authentication, menggunakan Password Authentication Protocol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).
  2. Link Quality Determination, penentuan kualitas link melalui variable quality.
  3. Error Detection, melalui variabel magic number (Magic number merupakan random number dari satu peer ke peer yang lain). Mekanisme error detection untuk mengidentifikasi kondisi.
  4. Multilink, menggabungkan 2 atau lebih jalur serial.
  5. Call back, melakukan pengetesan dengan mengirim panggilan balik.
  6. Compression, meningkatkan efektifitas throughput pada koneksi. Protokol yang tersedia adalah Stacker dan Predictor

Frame Relay

Frame Relay adalah protocol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame Relay merupakan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi untuk menghubungkan SNA, LAN, Internet, aplikasi suara atau voice. Frame relay pada dasarnya dirancang untuk keperluan pada Integrated Service Digital Network (ISDN) interface. Tetapi sekarang frame relay digunakan juga pada berbagai interface jaringan yang lain dan hasilnya baik. Frame relay adalah contoh teknologi packet-switched. Jaringan packet-switched memberi kemampuan kepada end station untuk secara dinamis men-share media jaringan dan bandwidth. Frame Relay mengirimkan informasi melalui WAN yang membagi menjadi frame atau paket. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan Frame Relay dan dikirimkan melalui “Virtual Circuit” sampai tujuan. Jaringan Frame Relay terdiri dari PC, Server, Bridge, Router, Host, Frame Relay Access Device dan perngkat jaringan (Switch, Router, Multiplexer T1/E1). Perangkat tersebut dibagi dalam dua kategori :
  • DTE (Data Terminating Equipment)
    Node yang biasanya mencakup endpoint dan perangkat access pada jaringan Frame Relay.
  • DCE (Data Communication Equipment)
    Perangkat “internetworking” pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, tetapi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

Broadband Integrated Services Digital Networks (B-ISDN)

B-ISDN singkatan dari Broadband-Integrated Services Digital Network. B-ISDN merupakan pengembangan dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN)berdasarkan teknologi transmisi dan ruting ATM (Asynchronous Transfer Mode). B-ISDN muncul sebagai respons atas permintaan akan data rate yang semakin tinggi. Menurut ITU-T, definisi broadband adalah layanan yang memerlukan kecepatan transfer lebih dari 2 Mbps. Dasar teknologi untuk B-ISDN sekarang ini adalah protocol ATM. B-ISDN sangat berbeda dengan narrow band ISDN khususnya dalam beberapa hal.

Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi video resolusi tinggi, kecepatan data yang lebih tinggi di butuhkan komununikasi dengan kecepatan data sampai orde 150 Mbps. Agar dapat secara simultan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi, total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dalam istilah ini, sistem telepon yang terpasang sekarang menuntut data rate yang sangat besar supaya dapat dipenuhi dipenuhi. Satu-satunya teknologi yang tepat untuk penyebaran data rate seperti itu adalah dengan menggunakan fiber optik sebagai media transmisinya. Hal ini menyebabkan penggunaan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik.

Pada internal jaringan juga ditemui adanya satu masalah yaitu masih menggunakan teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching hanya mampu menangani range yang lebar serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter traffic. Meskipun peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar yang berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya adanya masalah ini perlu peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN.

Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM. Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 yang telah diperbaiki untuk mendukung kemampuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi dan akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/Q.931. B-ISDN tentunya harus mendukung pelayanan transmisi 64kbps yang masih menggunakan paket switching maupun circuit switching yang di support oleh narrow band ISDN.

Protokol X.25

X.25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan public yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi. Protocol ini sudah distandarisasi oleh International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T). Device jaringan public menggunakan basis teknologi Internet untuk berkomunikasi, dimana data yang dikirim antar komputer akan dibentuk dalam packet. Metode untuk pengiriman paket data tersebut disebut sebagai Packet switching. Standar utama untuk packet switching adalah X.25. Berikut adalah jaringan X.25. Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu :
• Data Terminal Equipment (DTE)
• Data Circuit-terminating Equipment (DCE)
• Packet Switching Exchange ( PSE) DTE adalah end- system seperti terminal, PC, host jaringan (user device), Sedang device DCE adalah device komunikasi seperti modem danswitch. Device inilah yang menyediakan interface bagi komunikasi antara DTE dan PSE. Adapun PSE ialah switch yang yang menyusun sebagian besar carrier network. .Hubungan antar ketiga kategori ini diilustrasikan pada berikut ini.

Karakteristik X.25
Ukuran paket maksimum dari X.25 berkisar antara 64 bytes sampai 4096 bytes, dengan ukuran default pada hampir semua network adalah 128 bytes. X.25 optimal untuk line kecepatan rendah, 100kbps kebawah. Karena fasilitas X.25 seperti ukuran paket yang kecil, pengecekan error tersembunyi dan lainnya tidak akan signifikan seperti halnya pada kecepatan rendah. X.25 telah menjadi dasar bagi pengembangan protokol paket switch lain seperti TCP/IP dan ATM. Sama seperti X.25, kedua protokol ini juga mempunyai kemampuan untuk meng-handle dari satu source ke banyak koneksi serta kemampuan menyamakan kecepatan pada DTE yang memiliki line speed yang berbeda. X.25 telah diciptakan sejak pertengahan tahun 70 dan sudah banyak diperbaiki sehingga stabil. Dikatakan bahwa tidak ada data error pada modem di network X.25 Protokol Pada X.25 Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model referensi OSI. Terdapat tiga protocol yang biasa digunakan pada implementasi X.25 yaitu:
  • Packet-Layer Protocol ( PLP )
  • Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
  • Beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703. 

Kelebihan protokol X.25 :
  1. Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding 9600 bps). 
  2. Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi. 
  3. Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan. 
  4. Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan. 
  5. Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction. 

Kekurangan protocol X.25 :
  1. Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25. 
  2. Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25. 
  3. Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan diatas protokol X.25

21 June, 2013

Protokol ATM

ATM adalah suatu teknologi packet switching, connection-oriented lokal dan teknologi jaringan wilayah yang menyediakan sebuah komunikasi kecepatan tinggi untuk pengguna yang tak terbatas. ATM didefinisikan dengan sebuah standard antarmuka dari kumpulan switch yang ditetapkan oleh International and Telephone Consultive Committee (CCITT, sekarang disebut ITU). Jaringan ATM mempunyai karakteristik:

•    Paket ATM dan pengiriman informasi dalam 53 byte, format sel yang tertentu, tak tergantung dari kecepatan link (mata rantai hubungan) atau tipe media yang harus dilewati atau aplikasi yang dibawa.
•    ATM dapat dioperasikan pada kecepatan yang berbeda (contoh, 155 Mbps atau 45 Mbps) dan dapat bekerja pada tipe media yang berbeda (seperti serat optik multimode, single-mode dan STP dan UTP kabel).

Karakteristik ini berarti ATM cocok untuk lingkungan dengan wilayah yang besar (sepertiinterkoneksi perlengkapan dekstop, backbone untuk LAN kampus, dan WANs) dan dapat digunakan untuk membawa bermacam-macam aplikasi yang besar (seperti, suara, gambar, dan data). ATM memberikan solusi terbaik untuk jaringan yang membutuhkan kecepatan tinggi, latency yang rendah, pendukung aplikasi yang fleksibel. Perbandingan antara model OSI Layer dengan ATM Layer dapat dilihat pada gambar 8.1 berikut ini dan pada table berikut ini.

OSI Layer
ATM Sub Layer
Layer 3
Network Layer
Layer yang lebih tinggi, termasuk:
·         Pensinyalan seperti Interim Local Management Interface (ILMI)
·         Transfer Data
Layer 2
Datalink Layer
ATM Adaptation Layer (AAL), termasuk:
·         Convergence Sublayer (CS)
·         Segmentation and Reassembly Sublayer (SAR)
·         ATM layer                                 
Layer 1
Physical Layer
Physical layer, termasuk:
·         Transmission Convergence(TC): Contoh;Synchronous Optical Network (SONET)
·         Physical Medium Dependent (PMD) sublayer


Keuntungan ATM antara lain :
•    Kecepatan jaringan : tinggi & scalable
•    Dimungkinkan penerapan QoS
•    Kemampuan integrasi dengan legacy system
•    Jaringan multimedia
•    Kemampuan integasi dengan teknologi lain: Frame Relay, DSL, SDH/Sonet, IP Ethernet
Kerugian ATM antara lain :
•    Biaya masih relatif tinggi
•    Kompleksitas lebih tinggi


20 June, 2013

WAN dan Protokol WAN

Definisi WAN

WAN ( Wide Area Network ) merupakan sistem jaringan menghubungkan jaringan antar Local Area Network  (LAN ) dengan jaringan diluar atau WAN yang tidak dibatasi daerah geografis.Pada Sistem WAN kita dapat mengakses file/data milik orang lain pada tempat lain yang cukup jauh. Untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu alat untuk dapat menyalurkan paket ke jaringan public, dapat berupa switch, router maupun peralatan lain yang dapat dipergunakan untuk komunikasi data.

 

Jenis – jenis Koneksi Protocol WAN

1)   Leased Line, yang juga disebut sebagai koneksi point to point atau dedicated.Pada koneksi ini tidak membutuhkan proses call setup untuk memulai pengiriman paket/data. Mekanisme pengiriman paket dilakukan secara Synchronous serial.

2)   Circuit Switching, koneksi ini terlebih dulu membuat call setup agar memulai pengiriman paket, sebagaii contoh PSTN dan ISDN merupakan protocol WAN yang menerapkan kineksi Circuit Switching pada jaringan public atau lebih dikenal sebagai Internet. Untuk mekanisme koneksi dilakukan secara asynchronous serial.

3)   Packet Switching, untuk koneksi Packet Switching kita dapat membagi bandwidth pada setiap pemakai sehingga koneksi akan lebih stabil dan dapat memanage bandwidth sesuai dengan jumlah pemakai.Packet Switching merupakan pengembangan dari Leased Line koneksi dan mekanisme koneksi nya secara Synchronous Serial.

Saat ini terdapat beberapa protocol WAN untuk menyediakan mekanisme komunikasi pengiriman data melalui jaringan WAN atau jaringan Public, yakni ATM, X.25, B-ISDN, Frame Relay, PPP, SONET.

 

13 June, 2013

HTTP Respon Code (Kode Respon Error)

HTTP merupakan protokol yang memainkan peran penting dalam internet. HTTP mengirimkan kode-kode khusus saat client mengirimkan request. Dapat berupa file, script, atau akses tertentu. Kode ini dapat memberi informasi tentang status halaman atau informasi yang berkaitan dengan server yang bertugas menanggapi request tersebut. Kode-kode tersebut dinamakan HTTP Respond Code.



HTTP Respon Code mengindikasikan bahwa HTTP request tertentu telah berhasil dijalankan atau tidak. Respon digolongkan menjadi lima kode kelas yang ditempatkan pada digit pertama kode respon. Kelima kelas tersebut adalah sebagai berikut : 

1.     Informational Response
Merupakan provisional response. Maksudnya kode yang dikirim merupakan balasan sementara. http meminta user untuk melanjutkan permintaan. Dalam kenyataannya, kode ini tidak harus ditampilkan kepada user.

100 Lanjutkan/Continue: 
Server telah menerima permintaan client dan client harus melanjutkan untuk mengirim request lanjutan atau detil. Misalnya pada POST request. 

101 Pergantian Protokol: 
Client meminta server untuk beralih protokol dan server mengirimkan 101 sebagai tanda bahwa server akan melakukannya.

102 Pengolahan/Processing:
Pengolahan muncul ketika request yang kita lakukan membutuhkan sub-request lain yang membutuhkan waktu cukup lama dalam memprosesnya. Server mengirim 102 supaya client tetap terhubung dengan server dan tidak terjadi timeout.


2.   Successful Response
Kode ini menandakan permintaan client telah berhasil diterima, dipahami, dan diproses dengan baik oleh server.

200 OK
Permintaan berhasil diterima. Apabila request berupa GET, respon akan berisi file atau resource yang diminta. Apabila request berupa POST, maka balasan akan berupa deskripsi atau hasil dari request.



201 Created

Permintaan telah dipenuhi dan server membuat file atau sumber daya yang diinginkan.

202  Diterima
Permintaan telah diterima untuk diproses, tetapi pengolahan belum selesai. Permintaan mungkin atau tidak mungkin pada akhirnya akan ditindaklanjuti, karena akan menjadi batasan saat proses sebenarnya terjadi.

203  Informasi Tidak Resmi
Server berhasil memroses permintaan, tetapi balasan yang dikirimkan mungkin berasal dari sumber lain. 

204  Tidak Ada Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun. 

205  Reset Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun. Tidak seperti respon 204, respons ini mengharuskan pemohon mengubah tampilan dokumen. Misalnya mengubah jenis input baru pada form.

206  Partial Content/Konten Sebagian
Server memberikan sebagian dari resource yang diminta karena rentang header (range header) dikirim oleh client. Header range digunakan oleh alat-alat seperti wget untuk melanjutkan download yang terputus, atau membagi koneksi download menjadi beberapa bagian.

207  Multi-Status 
Pesan dikirim dan diikuti oleh XML code yang berisi sejumlah kode respon terpisah, tergantung pada berapa banyak sub-request dibuat oleh client. 

208  Sudah Dilaporkan
Bagian dari DAV binding telah disebutkan dalam reply sebelumnya untuk permintaan ini, dan tidak disertakan lagi pada request seterusnya.

250 Low Storage Space
Server mengembalikan peringatan ini setelah menerima permintaan RECORD yang mungkin tidak dapat dipenuhi karena ruang penyimpanan tidak cukup. Jika memungkinkan, server harus menggunakan Range Header untuk menunjukkan kapan terakhir server mampu merekam data baru. 

226  IM Telah Digunakan
Server telah menerima request GET untuk suatu file atau data, namun balasannya adalah representasi dari hasil satu atau beberapa sample copy yang diterapkan pada saat itu.

3. Redirection Message
Klien harus mengambil tindakan tambahan untuk melengkapi permintaan, misalnya berpindah alamat (url) request. Redirect dapat dilakukan dengan atau tanpa konfirmasi user, tetapi informasi redirect harus dikirimkan kepada user agar di proses selanjutnya user tidak salah alamat. Redirect otomatis dibatasi hingga lima kali. Apabila lebih, maka request akan berhenti dan dicap sebagai loop tak terbatas.

300  Multiple Choices
Menunjukkan beberapa pilihan untuk sumber daya yang dapat client pilih. misalnya, dapat digunakan untuk menyajikan pilihan format yang berbeda untuk file video, dengan berbagai ekstensi.

301  Dipindahkan Secara Permanen
Request saat ini serta semua permintaan selanjutnya harus diarahkan ke URL tertentu yang diberikan.

302  Dipindahkan Sementara
Hampir sama dengan 301, namun kode ini bersifat sementara. Client perlu melakukan redirect sementara.

303  Lihat Lokasi Lainnya
Dengan menggunakan metode GET, server menemukan konten yang diminta client pada lokasi lain. Kemudian server mengirimkannya kembali dengan GET message terpisah. 

304  Tidak Diubah
Halaman yang diminta belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir. Ketika server menampilkan respons ini, tidak mengembalikan isi halaman.
  



305  Penggunaan Proxy 
Sumber daya yang diminta hanya tersedia melalui proxy, yang alamatnya disediakan dalam balasan.

306  Beralih Proxy
Tidak lagi digunakan. Pesan ini berartii "permintaan berikutnya harus menggunakan proxy yang ditentukan."

307  Temporary Redirect
Dalam hal ini, permintaan harus diulang dengan URL lain. Tetapi permintaan berikutnya client harus menggunakan alamat asli kembali.

308  Permanent Redirect
Request saat ini, dan semua permintaan masa depan harus diulang dengan menggunakan URL lain.

4. Client Error Response
Mengindikasikan client melakukan kesalahan sehingga server tidak dapat menanggapi request tersebut.

400  Bad Request
Permintaan tidak dapat dipenuhi karena server tidak memahami syntax yang dikirim.

401 Tidak Sah
Serupa dengan 403 Forbidden. Tetapi401 terjadi karena server membutuhkan autetifikasi. Biasanya muncul pada halaman-halaman login.

402  Pembayaran Diperlukan
Akan diterapkan pada masa depan. Kode ini digunakan pda pembayaran online.

403  Forbidden
Request dari client adalah permintaan yang valid, tapi server menolak untuk menanggapinya. Server masih memerlukan otentikasi tambahan, hal ini biasanya berarti bahwa mandat yang disediakan berhasil dikonfirmasi tetapi bahwa kredensial atau akses tidak memberikan izin klien untuk mengakses file (misalnya pengguna mencoba untuk mengakses konten terbatas).

404  Tidak Ditemukan
Sumber daya yang diminta tidak dapat ditemukan tetapi mungkin tersedia lagi di masa depan.

405  Metode Tidak Diizinkan
Request dibiuat dengan metode yang tidak didukung server. misalnya, menggunakan metode GET pada form yang membutuhkan data yang akan disajikan melalui POST, atau menggunakan PUT pada sumber daya read-only.


406  Tidak Dapat Diterima
Sumber daya yang diminta hanya mampu menghasilkan konten tidak dapat diterima tergantung dari header yang dikirimkan oleh client. Misal client meminta file .jpg, tetapi server hanya mampu menangani file teks.

407  Otentikasi Proxy Diperlukan
Klien harus terlebih dahulu mengotentikasi diri sendiri dengan proxy.

408  Request Timeout
Server kehabisan waktu permintaan

410 – Gone
Proses yang diminta tidak lagi tersedia pada server ini dan tidak ada alamat forwarding.

411 – Length Required
Permintaan yang diminta metode GET memerlukan memerlukan Content-length yang valid

412 – Precondition Failed
Prasyarat pada permintaan untuk dievaluasi URL bernilai false.

413 – Request Entity Too Large
Proses yang diminta tidak memperbolehkan permintaan data dengan menggunakan metode GET atau jumlah data yang diberikan pada permintaan melebihi batas kapasitas.

414 – Request-URL Too Large
Panjang URL yang diminta melebihi batas kapasitas untuk server ini

415 – Unsupported Media Type
Permintaan data yang diberikan tidak dalam format yang dapat diterima untuk diproses oleh ini. - See more at: http://danny-benyo.blogspot.com/2012/01/arti-kode-error-pada-http.html#sthash.yzo7goLd.dpuf
 

5. Server Error Response
Kebalikan dari 4**. Server gagal memproses request dengan baik, meskipun server mengetahui kalau request tersebut valid. Server harus mampu memberi penjelasan situasi serta dimana letak kesalahan. Serta memberi informasi apakah itu kesalahan sementara atau permanen. 

500  Internal Error Server
Server mengalami galat/error dan tidak dapat memenuhi permintaan.

501  Not Implemented
Server tidak memiliki fungsi untuk memahami atau memenuhi permintaan. 

502 Bad Gateway
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari upstream server. 

503  Layanan Tak Tersedia
Server saat ini tidak tersedia (karena kelebihan beban atau dalam proses pemeliharaan). Secara umum, ini hanyalah kondisi sementara.


504  Gateway Timeout
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima respon yang tepat waktu dari server upstream.

505  HTTP Version Not Supported
Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan. 

506  Variant Also Negotiates
Transparent content negotiation yang diminta client berujung pada circular reference.

507  Insufficient Storage
 Server tidak dapat menyimpan representasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan.


508  Loop Terdeteksi (Webdav, RFC 5842)
Server mendeteksi infinite loop saat memproses permintaan (dikirim sebagai pengganti 208).

509  Bandwidth Limit Exceeded 
Kode status ini digunakan pada banyak server, tetapi tidak atau belum ditentukan dalam RFC.

510  Not Extended
Ekstensi lebih lanjut diperlukan oleh server untuk memenuhi permintaan client.

511  Jaringan Otentikasi Diperlukan ( RFC 6585 )
Klien perlu mengotentikasi untuk mendapatkan akses jaringan. Digunakan untuk mencegat proxy yang digunakan mengontrol akses ke jaringan.

551  Pilihan Tidak Didukung (RTSP)
Sebuah opsi yang butuhkan dalam Proxy-Require fields tidak didukung.

598  Network Read Timeout Error
Kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft HTTP proxies. 

599  Network Connect Timeout Error 
Sama seperti 598, kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft HTTP proxies.