B-ISDN singkatan dari Broadband-Integrated Services Digital Network. B-ISDN merupakan pengembangan dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN)berdasarkan teknologi transmisi dan ruting ATM (Asynchronous Transfer Mode). B-ISDN muncul sebagai respons atas permintaan akan data rate yang semakin tinggi. Menurut ITU-T, definisi broadband adalah layanan yang memerlukan kecepatan transfer lebih dari 2 Mbps. Dasar teknologi untuk B-ISDN sekarang ini adalah protocol ATM.
B-ISDN sangat berbeda dengan narrow band ISDN khususnya dalam beberapa hal.
Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi video resolusi tinggi, kecepatan data yang lebih tinggi di butuhkan komununikasi dengan kecepatan data sampai orde 150 Mbps. Agar dapat secara simultan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi, total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dalam istilah ini, sistem telepon yang terpasang sekarang menuntut data rate yang sangat besar supaya dapat dipenuhi dipenuhi. Satu-satunya teknologi yang tepat untuk penyebaran data rate seperti itu adalah dengan menggunakan fiber optik sebagai media transmisinya. Hal ini menyebabkan penggunaan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik.
Pada internal jaringan juga ditemui adanya satu masalah yaitu masih menggunakan teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching hanya mampu menangani range yang lebar serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter traffic. Meskipun peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar yang berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya adanya masalah ini perlu peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN.
Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM. Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 yang telah diperbaiki untuk mendukung kemampuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi dan akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/Q.931. B-ISDN tentunya harus mendukung pelayanan transmisi 64kbps yang masih menggunakan paket switching maupun circuit switching yang di support oleh narrow band ISDN.
Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi video resolusi tinggi, kecepatan data yang lebih tinggi di butuhkan komununikasi dengan kecepatan data sampai orde 150 Mbps. Agar dapat secara simultan mendukung satu atau lebih servis interaktif dan servis terdistribusi, total subscriber line rate yang dibutuhkan sekitar 600 Mbps. Dalam istilah ini, sistem telepon yang terpasang sekarang menuntut data rate yang sangat besar supaya dapat dipenuhi dipenuhi. Satu-satunya teknologi yang tepat untuk penyebaran data rate seperti itu adalah dengan menggunakan fiber optik sebagai media transmisinya. Hal ini menyebabkan penggunaan B-ISDN tergantung pada langkah pengenalan dari teknolgi fiber optik.
Pada internal jaringan juga ditemui adanya satu masalah yaitu masih menggunakan teknik switching yang digunakan. Fasilitas switching hanya mampu menangani range yang lebar serta dengan bit rate yang berbeda dan parameter traffic. Meskipun peningkatan kemampuan hardware switching dan peningkatan dari penggunaan fiber optik, sangat sulit untuk menangani permintaan yang besar yang berbeda-beda dari B-ISDN dengan menggunakan teknologi switching. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa teknologi jaringan internal juga harus berubah. Maka dengan adanya adanya masalah ini perlu peningkatan kebutuhan dalam beberapa tipe dari fast packet switching yang menjadi dasar teknik switching bagi B-ISDN.
Bentuk switching semacam ini telah mendukung pengguna baru interface protokol jaringan yang dikenal dengan ATM. Seperti halnya narrow band ISDN, maka B-ISDN juga menggunakan kontrol yang didasarkan pada signaling kanal. Dalam jaringan, SS7 yang telah diperbaiki untuk mendukung kemampuan yang telah di perbesar dari network kecepatan tinggi dan akan digunakan. Hampir sama pula, signaling kontrol dari pengguna jaringan akan mempergunakan versi yang diperbaiki dari I.451/Q.931. B-ISDN tentunya harus mendukung pelayanan transmisi 64kbps yang masih menggunakan paket switching maupun circuit switching yang di support oleh narrow band ISDN.
0 comments:
Post a Comment